Jumat, 13 September 2013

Permainan Tradisional


Permainan Egrang

Egrang adalah salah satu permainan tradhisional yang berasal dari Indonesia. Permainan Egrang ini terdiri dari dua potong bambu yang tingginya antara 2-3 meter dan tempat buat pijakan kaki yang juga terbuat dari bambu.     cara membuatnya yaitu, kita memotong dua buah bambu yang masing-masing panjangnya kira-kira 2-3 meter. Kemudian memotong dua buah bambu lagi untuk membuat pijakan kaki nantinya yang masing-masing panjangnya kira-kira 20-30 cm. Kemudian bambu yang panjangnya 2-3 meter tadi di beri lubang kira-kira 30 cm dari bawah untuk memasukkan bambu yang berukuran penfek yang nantinya sebagai pijakan kaki. Setelah bambu untuk pijakan kaki terpasang Egrang siap untuk digunakan. Egrang ini biasanya di gunakan untuk perlombaan lari (adu kecepatan) atau saling menjatuhkan dengan cara memukulkan kaki-kaki bambu.


Cara bermain Egrang untuk adu kecepatan
Apabila bermain Egrang ini hanya bertujuan untuk mengadu kecepatan, maka diawali dengan 3 anak atau lebih dari garis start. Jika sudah ada aba-aba mulai maka para pemain akan berlari dengan menggunakan Egrang tersebut. Pemain yang lebih dulu sampai ke garis finish maka itulah yang dijadikan sebagai pemenangnya.


Cara bermain Egrang untuk menjatuhkan lawan
Cara bermainnya yaitu dilakukan oleh 2 orang. Setelah 2 orang tersebut sudah menaiki Egrang dan saling berhadapan serta sudah ada aba-aba mulai maka mereka akan saling menjatuhkan dengan memukulkan kaki-kaki bambu lawan. Pemain yang bisa menjatuhkan lawan maka itulah yang di jadikan pemenang.


Permainan Egrang ini juga membutuhkan kerja keras,keuletan,dan sportifitas. Para pemain bekerja keras untuk mengalahkan lawan mereka. Membutuhkan keuletan dan ketekunan dalam proses pembuatan Egrang ini agar dapat seimbang ketika digunakan. Sikap sportifitas yang dimiliki oleh seorang pemain saat bermain yaitu tidak berbuat curang dan mau menerima kekalahan

Sejarah Angklung



Sejarah Angklung


Angklung adalah alat musik terbuat dari dua tabung bambu yang ditancapkan pada sebuah bingkai yang juga terbuat dari bambu. Tabung-tabung tersebut diasah sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada yang beresonansi jika dipukulkan. Dua tabung tersebut kemudian ditala mengikuti tangga nada oktaf. Untuk memainkannya, bagian bawah dari bingkai ini dipegang oleh satu tangan, sementara tangan yang lain menggoyangkan angklung secara cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya. Hal ini akan menghasilkan suatu nada yang berulang. Dengan demikian, dibutuhkan sebanyak tiga atau lebih pemain angklung dalam satu ensembel, untuk menghasilkan melodi yang lengkap.
Angklung telah populer di seluruh Asia Tenggara, namun sesungguhnya berasal dari Indonesia dan telah dimainkan oleh etnis Sunda di Provinsi Jawa Barat sejak zaman dahulu. Kata “angklung” berasal dari dua kata “angka” dan “lung”. Angka berarti “nada”, dan lung berarti “putus” atau “hilang”. Angklung dengan demikian berarti “nada yang terputus”.
Pada perioda Hindu dan Kerajaan Sunda, Jawa Barat, angklung memegang peranan sangat penting pada beberapa upacara ritual masyarakat Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai perantara dalam ritual, angklung dimainkan untuk menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan, dengan harapan agar negeri dan kehidupan mereka dapat diberkati. Di kemudian hari, menurut Kidung Sunda, alat musik ini juga digunakan oleh Kerajaan Sunda untuk penyemangat dalam situasi pertempuran di Perang Bubat.
Angklung tertua yang masih ada sampai kini ialah Angklung Gubrag. Angklung ini dibuat pada abad ke-17 di Jasinga,Bogor. Pada saat ini, beberapa angklung dari zaman dahulu masih tersimpan di Museum Sri Baduga, Bandung.
Seiring berjalannya waktu, angklung telah menarik banyak perhatian di dunia internasional. Pada tahun 1938, Daeng Soetigna, dari Bandung, menciptakan angklung yang berdasarkan tangga nada diatonik, alih-alih menggunakan tangga nada tradisional pélog atau saléndro. Sejak saat itu, angklung digunakan untuk tujuan pendidikan dan hiburan, dan bahkan dapat pula dimainkan bersama dengan alat-alat musik Barat dalam orkestra. Salah satu penampilan angklung dalam orkestra yang sangat terkenal ialah pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Udjo Ngalagena, seorang murid dari Daeng Soetigna, kemudian membuka “Saung Angklung” (Rumah  Angklung) pada tahun 1966 sebagai pusat pengembangan angklung.
UNESCO menetapkan angklung sebagai Karya Budaya Takbenda dan Warisan Budaya Dunia pada tanggal 18 November 2010. Di samping itu, UNESCO menyarankan dengan sangat kepadaIndonesia untuk senantiasa menjaga dan melestarikan karya dan warisan budayanya.

Tempat wisata terbaik di Indonesia

Danau Toba

Danau Toba merupakan salah satu tempat liburan dan rekreasi terbaik di Indonesia. Danau Toba ini menawarkan keindahan alam danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik. Danau Toba berlokasi di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Keindahan danau ini ditambah dengan keindahan Pulau Samosir yang ada di tengah Danau Toba. Wisata yang menawarkan keindahan ala mini telah menarik para wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Bahkan, objek wisata Danau Toba menjadi salah satu kawasan rekreasi favorit wisatawan mancanegara.


Danau Singkarak

Danau Singkarak teletak di pulau sumatra adalah merupakan salah satu objek wisata terbaik di Indonesia. Danau singkarak ini berada di Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di berlokasi di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Danau Singkarak merupakan danau terbesar kedua di Sumatera setelah Danau Toba. Keindahan Danau Singkarak menjadi tempat ini sebagai salah satu objek wisata favorit di Indonesia, baik untuk wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri. Selain menikmati keindahan alam Danau Singkarak, para wisatawan pun bisa menikmati fasilitas kereta api wisata dengan latar belakang Danau Singkarak.


Gunung Bromo

Indonesia memiliki banyak gunung. Salah satu gunung yang menjadi objek wisata di Indonesia, yaitu Gunung Bromo. Gunung Bromo ini berlokasi di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Kota Probolinggo. Keindahan alam Gunung Bromo ini sudah menyihir para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Bahkan, Gunung Bromo diklaim sebagai tempat terbaik untuk melihat matahari terbit dan tenggelam di Pulau Jawa. Oleh karena itu, keindahan alam Gunung Bromo pun sangat tepat bagi Anda yang ingin liburan atau berekreasi sambil menikmati keindahan alam.


Pulau Bali

Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. Di mata dunia Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Bali, selain terkenal dengan keindahan pesona alamnya, juga dikenal sebagai tempat berburu barang unik.


Taman Laut Bunaken

Taman Laut Bunaken Karena sebagai besar wilayah Indonesia berupa lautan, tak heran banyak objek wisata alam yang menawarkan keindahan laut Indonesia. Salah satu tempat wisata di Indonesia yang menawarkan keindahan laut, yaiut Taman Laut Bunaken. Taman Laut Bunaken berlokasi di Provinsi Sulawesi Utara.Sebagai tempat liburan dan rekreasi, Taman Laut Bunaken memiliki keindahan alam bawah laut yang sungguh sangat memesona. Bagi yang hobi menyelam, Taman Laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman dengan kedalaman yang bervariasi. Dari 20 titik penyelaman, 12 di antaranya menjadi titik favorit penyelam karena keindahan alam bawah laut yang eksotik.


Candi Borobudur

Indonesia terkenal dengan banyaknya peninggalan masa lalu yang berupa candi. Salah satu candi di Indonesia yang terkenal karena nilai sejarah dan keindahannya, yaitu Candi Borobudur. Candi yang berada di Kabupaten Magelan, Provinsi Jawa Tengah ini menjadi salah satu tempat favorit wisatawan nasional maupun mancangeara untuk menghabiskan masa liburan. Keindahan, kemegahan, dan nilai sejarah yang besar, telah mengantarkan Candi Borobudur sebagai salah satu warisan dunia yang ada di Indonesia. Tak salah jika Candi Borobudur menjadi pilihan detinasi tujuan liburan dan rekreasi.



Tari Barong & Tari Kecak(Tarian yang berasal dari Bali)

Tari Barong

menggambarkan pertarungan antara kebaikan melawan kejahatan. Barong melambangkan kebaikan sedangkan pihak musuhnya adalah Rangda yang mewakilkan kejahatan. Tari Barong ini diperankan oleh dua orang penari yang memakai topeng binatang mirip harimau, sama seperti pertunjukkan barongsai pada kebudayaan Cina. Sedangkan Rangda berupa topeng yang berwajah menyeramkan dengan dua gigi taring runcing di mulutnya. Tarian ini dibuka dengan gending pembuka (gamelan) yang dibawakan oleh sekeha gamelan. Para penabuh gamelan ini berada di sebelah kanan panggung yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari pertunjukkan tarian tersebut secara keseluruhan. Sebab tari Barong sangat tergantung pada irama-irama tabuh dari alat musik gamelan tersebut. Seperti halnya pertunjukkan-pertunjukkan drama, pertunjukkan tari Barong ini dari awal hingga akhir terdiri dari lima babak, yang pada babak pertama diawali dengan fragmen atau semacam pengantar cerita. Alur dari pertunjukkan tari ini mengartikan nilai filosofi yang menyatakan bahwa peperangan antara kebaikan dan kejahatan di dunia ini selalu ada serta berlangsung terus menerus. Pertunjukkan tari Barong ini biasanya hanya berlangsung selama satu jam.


Tari Kecak

merupakan pertunjukan kesenian tari khas Bali yang diciptakan sekitar tahun 1930 dan dimainkan oleh laki-laki. Tari ini diperankan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang posisinya duduk berbaris membentuk suatu lingkaran dengan diiringi irama tertentu yang menyerukan "cak" secara berulang kali, sambil mengangkat kedua lengan. Tari Kecak ini menggambarkan kisah Ramayana di mana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Pada mulanya tari Kecak ini berasal dari ritual tarian "Sang Hyang", yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada dalam kondisi yang tidak sadar (trance). Dalam hal ini penari tersebut sedang melakukan komunikasi dengan Tuhan atau kepada para roh leluhur yang kemudian menyampaikan keinginan dan harapan kepada masyarakatnya. Para penari yang duduk melingkar itu mengenakan kain bermotif kotak-kotak seperti papan catur yang mengikat pada pinggang mereka. Selain penari tersebut, ada pula beberapa penari lainnya yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana, seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa. Iring-iringan lagu atau musik yang mengiringi tari Kecak selama berlangsung diambil dari ritual tarian Sanghyang, yang tidak menggunakan alat musik. Akan tetapi hanya menggunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana. Sekitar tahun 1930-an seniman Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis asal Jerman yaitu Walter Spies menciptakan kreasi tari Kecak berdasarkan tradisi tari Sanghyang yang digabungkan dengan mengambil bagian-bagian dari kisah Ramayana. Wayan Limbak memperkenalkan dan mempopulerkan tari Kecak ini saat ia berkeliling dunia bersama rombongan penari Balinya.



Tarian yang berasal dari Jawa Barat


Tari Jaipongan
Tari Jaipongan ini diciptakan oleh seniman Bandung saat itu, tari ini merupakan salah satu jenis tari pergaulan dari daerah jawa barat. Tari ini juga memiliki berbagai macam jenis gaya. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan

Tari Topeng
Tari topeng ini tari yang berasal dari Cirebon, sesuai dengan nama tarian nya. Tari ini menggunakan topeng saat menarikan nya. Dalam legenda dikatakan bahwa saat sang penari memakai topeng diyakini  bahwa topeng-topeng tersebut merupakan titisan dari para leluhur. . Selama menari, penari menggunakan 3 buah topeng yang berwarna putih, biru dan merak secarabergantian. Topeng putih menggambarkan sifat lembut, topeng biru menggambarkan kelincahan, dan topeng merah menggambarkan sifat buruk dan pemarah. Sehingga karakteristik tarian yang disajikan dalam tari topeng ini berubah-ubah mengikuti topeng yang digunakan penari.
Tari Merak
Tari merak hampir sama tari jaipong namun tari merak ini lebih bersifat gembira karna itu tari ini sering dipakai sebagai tari penyambutan saat ada acara seperti pernikahan, Tari ini sangat indah karna tari ini merupakan ungkapan dari keindahan burung nrak itu sendiri.